Sumatra Tenggara—berikut kerajaan-kerajaan mahsyur dan masyarakat yang ada di dalamnya—memiliki nilai, tradisi, dan pandangan dunianya masing-masing baik dalam perkara kekerabatan hingga perdagangan. Suatu tatanan yang khas, dan tidak selalu dapat dipersamakan dengan kebudayaan lain di Indonesia, juga tidak mudah dipahami oleh suku bangsa-suku bangsa yang berinteraksi dengannya. Fakta di atas harus senantiasa kita sadari dan pahami sebagai sesuatu yang khas, sesuatu yang membentuk Indonesia, sebuah gugusan kepulauan yang nilai budayanya amat kaya.
Hidup Bersaudara ini memuat berbagai penjelasan yang amat menarik terkait sejarah Sumatra Tenggara, kawasan yang dahulu sejarahnya amat diawarnai oleh tradisi lisan. Dengan demikian, Barbara Andaya—sejarawan kenamaan tentang Indonesia dan tanah Melayu—memadukan penggunaan berbagai tradisi lisan dengan arsip-arsip VOC dan sumber-sumber tertulis lainnya. Sudah tentu bukan perkara mudah! Dalam pembahasannya ia ingin menjunjung tinggi pembacaan fenomena sejarah menggunakan “kaca mata” bumiputra. Buku ini sengaja kami hadirkan ke hadapan Anda untuk melengkapi pustaka Sumatra yang, tidak perlu diperdebatkan lagi, jumlahnya cukup terbatas. Besar harapan kami buku ini dapat memberikan pemahaman yang baik bagi Anda para peminat kajian sejarah Sumatra. Selamat membaca.