Revolusi industri pada tahun 2019 ini menititikberatkan pada perkembangan teknologi komputer dan robot. Revolusi ini sudah pada urutan ke 4 sehingga disebut revolusi industri 4.0. Kemajuan yang paling terasa adalah kemajuan bidang internet, karena dengan ada internet yang mampu menghubungkan komputer satu dengan komputer lainnya sehingga memberikan peluang untuk membangun jaringan raksasa. Apabila jaringan raksasa ini terbentuk akan memberikan banyak keuntungan. Perkembangan teknologi ini juga mempengaruhi perkembangan perpustakaan kedepanya.

Perpustakaan Nasional melihat perkembangan revolusi industri ini  memiliki program kedepanya dengan menjadikan perpustakaan yang terkoneksi (interoperabilitas) dengan semua jenis perpustakaan di Indonesia. Dengan 1 pintu saja kita sudah bisa mengakses koleksi di perpustakaan yang ada diseluruh Indonesia. Kegiatan advokasi dan urun rembuk ini merupakan salah satu program dari Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) untuk mensosialisasikan road map dalam grand design e-library. Roap Map  ini di berlakukan secara periode yaitu 2010-2015 kemudian 2016-2019. Kegiatan Perpusnas ini sudah masuk kedalam roap map yang ke dua yaitu penguatan pondasi sistem pengelolaan perpustakaan digital, pengembangan dan penyempurnaan layanan, perluasan serta optimalisasi layanan. Kegiatan ini di laksanakan pada tanggal 27-29 Maret 2019. Program ini disampaikan langsung oleh Deputi Bidang Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, Ibu Dra. Ofy Sofiana, M.Hum dalam pembukaan kegiatan advokasi dan urun rembuk interoperabiltas sistem informasi antar perpustakaan.

Kemudian di lanjutkan pemateri Drs. Teguh Purwanto S.IP, M.Si sebagai Kepala Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi Perpusnas. Beliau menjelaskan portal yang akan di pakai dalam menerapkan roap map grand design e-library yaitu Indonesia Onesearch (IOS). Merupakan sebuah portal web koleksi bibliografi dan fulltext yang datanya dikumpulkan melalui metode harvesting dari repositori online milik anggota. Portal ini bisa disebut juga sebagai “Summon” untuk seluruh koleksi elektronik perpustakaan di Indonesia. Sama halnya dengan Summon dan WorldCat yang mengindeks koleksi bibliografi dan menyajikannya melalui antar muka pencarian tunggal, Indonesia OneSearch juga memungkinkan pengguna untuk mencari dan mengakses koleksi elektronik seluruh perpustakaan di Indonesia melalui satu pintu. Dengan Indonesia OneSearch, setiap orang dapat dengan mudah mengakses koleksi digital seluruh perpustakaan di Indonesia yang tergabung dalam OneSearch, melihat, mendownload fullteks, melihat video, bahan pembelajaran, dll. Portal ini bisa menjadikan pencarian informasi yang ada di seluruh perpustakaan di Indonesia dengan syarat harus sudah terkoneksi dengan jaringan internet. Landasan awal pembentukan portal ini adalah untuk memudahkan karena kondisi perpustakaan sekarang tidak saling terhubung, biaya dan manfaatnya, dan ketimpangan informasi. Dengan adanya portal ini semua permasalahan yang muncul tadi bisa diminalisir. Portal ini mampu melayani banyak platform untuk kegiatan di perpustakaan misalnya, slims, GDL, inlislite, Eprint, Dpsace, Koha dll, asalkan sudah memiliki OAI-PHM yaitu Open Archive Initiative (OAI)/ Protocol for Metadata Harvest (PMH).

Dalam portal IOS ini juga terkoneksi dengan IOS Reporting, IOS CiteMener, IOS Explorer yang fungsi dan kegunaanya bisa di akses melalui portal  IOS (http://onesearch.id/). Kedepanya IOS juga akan bekerja sama dengan Kemenristekdikti untuk mengkoneksikan dengan portal yang ada di disana diantaraya Garba Rujukan Digital (Garuda), Rujukan, E-resources, Arjuna dan Sinta serta dalam waktu dekat akan muncul RAMA (Repository Mahasiswa). Pada kesempatan ini juga Pak Dr. Lukman, ST. M.Hum sebagai Kasubdir Fasilitas Junal Ilmiah Kemenristek Dikti menyampaikan bahwa untuk perguruan tinggi yang belum mampu melanggan aplikasi plagiarisme checker  bisa menghubungi Direktorat Pengelolaan  Kekayaan Intelektual Kemenristek Dikti untuk di buatkan akun institusi tapi dengan syarat dan ketentuan berlaku. Kemudian juga dengan Kemendikbud yang sudah bergabung dengan IOS yaitu portal Slims, Kamaya, SchILS. Sehingga kedepanya Perpusnas bisa mengumpulkan data dan bisa di akses melalui 1 pintu serta menciptakan Big Data dalam bentuk koleksi digital.

Gambar 1: Penyerahan Sertifikat kepada perwakilan jenis Perpustakaan

Setelah selesai pemaparan materi dilanjutkan dengan Forum Group Discusion  tentang problematika repository digital dan strategi rekrutmn IOS sehingga memunculkan  resume dan rekomendasi Advokasi dan Urun Rembuk Interoperabilitas Sistem Antar Perpustakaan yang dirangkum oleh Aristianto Hakim, S.IPI (Kepala Sub Bidang Otomasi, PERPUSNAS) dan Imam budi Prasetiawan, SS., M.I. Kom (Ketua FPPTI Pusat )

  • Kolaborasi Antar Jejaring Perpustakaan Digital
    1. Kementrian Riset dan Teknologi dan Pendidikan Tinggi (diwakili oleh Dr. Lukman), dan Perpustakaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (diwakili oleh Khaidir Amir, MA) terbuka untuk berkolaborasi dengan Perpustakaan Nasional RI (diwakili oleh Wiratna Tritawirasta, S.Kom, MP) untuk menjadi bagian dari Jejaring Perpustakaan Digital Nasional.
    2. Indonesia Onesearch menjadi portal utama pencarian koleksi nasional.
    3. Kemenristekdikti (cq direktorat Pengelolaan Kekayaan Intelektual), dan Perpustakaan Kemendikbud telah memiliki protokol interoperabilitas yang memungkinkan pertukaran data dengan Indonesia Onesearch.
  • Pemanfaatan Portal Indonesia Onesearch dan Fitur-fiturnya
    1. Indonesia Onesearch diharapkan ada penyempurnaan dan pengembangan lebih lanjut yang berorientasi pada kebutuhan mitra jejaring dan juga pemustaka dari mitra jejaring.
    2. Diperlukan upaya sosialisasi lebih intensif, bimbingan teknis, serta penyediaan materi tutorial dalam berbagai media bagi mitra baru untuk mendaftarkan berbagi jenis repositori yang dimiliki serta memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia secara optimal
    3. Forum perpustakaan diharapkan dapat menjadi duta Indonesia Onesearch dalam mensosialisasikan, memanfaatkan, dan memotivasi, mengajak, dan mengupayakan solusi bagi perpustakaan potensial yang ada di wilayahnya untuk dapat segera bergabung
    4. Forum perpustakaan yang ada di seluruh Indonesia diharapkan dapat merekrut relawan untuk pendampingan dan bantuan teknis untuk bergabung dan memanfaatkan Indonesia Onesearch (termasuk bagaimana mengupayakan penyiapan protokol OAI-PMH untuk repositori digital yang dimiliki).
    5. Memberdayakan komunitas pengguna aplikasi repositori digital (INlLISLite, SLIMS, OJS, Dspace, ePrints, dsb) di seluruh wilayah di Indonesia.
    6. Perpustakaan Nasional diharapkan mengundang pengambil kebijakan institusi mitra pada acara advokasi.
  • Strategi dalam mengembangkan dan berbagi pakai koleks digital
    1. FPPTI dan Forum perpustakaan lainnya membantu mendata perguruan tinggi pemilik repositori digital yang potensial menjadi anggota jejaring Indonesia Onesearch dengan dasar surat resmi yang dikeluarkan ole Perpusnas.
    2. Perpusnas membuat surat resmi ajakan bergabung dan memanfaatkan Indonesia Onesearch kepada seluruh perpustakaan pemilik repositori digital yang direkomendasikan oleh FPPTI dan Forum perpustakaan lainnya.
  • Strategi Dalam Mengembangkan dan Berbagi Pakai Koleksi Digital
    1. Pengelola perpustakaan perlu diberikan pemahaman terkait hak cipta koleksi digital, sehingga dapat membuat kebijakan yang tepat sumber-sumber yang dapat didigitalkan dan dibagi pakai
    2. Perpustakaan Khusus dapat mengembangkan repositori digital melalui terbitan dan karyakarya ilmiah institusi yang selayaknya dapat dijadikan rujukan oleh peneliti dan masyarakat pada umummya.
    3. Perpustakaan Perguruan Tinggi dapat mengembangkan repositori digitalnya dengan kekayaan lokalnya (local contents) seperti hasil karya akhir mahasiswa, hasil riset dan karya mahasiswa
    4. Perpustakaan Umum dapat mengembangkan repositori digital melalui bahan-bahan pustaka digital terkait kearifan local (budaya, sejarah pembentukan wilayah, kebijakan pemda, terbitan instansi daerah, dsb) melalui kerjasama dengan SKPD terkait dan kegiatan pengemasan ulang informasi bentuk digital.
    5. Perpustakaan sekolah dapat mengembangkan repositori digital melalui bahan-bahan pustaka digital yang telah disediakan oleh kemendikbud, dan karya-karya siswa terpilih.
    6. Pengelola perpustakaan dapat meningkatkan kapabilitas SDM terkait alihmedia digital dan pengemasan informasi bentuk digital melalui training, bimtek, atau magang yang diselenggarakan / bekerjasama dengan Perpusnas, instansi daerah, forum perpustakaan, komunitas, dsb
  • Big Data Perpustakan
    1. Big data di perpustakaan terdiri dari semua konten digital dalam berbagai format.
    2. Teknologi big data bisa digunakan untuk mengelola, menganalisis, dan menampilkan koleksi digital perpustkaan, sehingga peneliti dan publik bisa menggali ilmu pengetahuan yang lebih dalam dari koleksi ini, dan menghasilkan temuan baru.
    3. Pengelola perpustakaan perlu mengidentifikasi sumber-sumber yang potensial menjadi bagian dari big data perpustakaan (terstruktur dan tidak terstruktur) baik internal maupun eksternal.
    4. Pengelola perpustakaan perlu menyiapkan infrastruktur untuk dapat mendigitalisasi, mengolah, dan menyajikan kepada stakeholder (yang berkepentingan)
    5. Perpustakaan Nasional RI, sebagai institusi yang memiliki payung hukum yang kuat dan sumber daya yang sangat besar, diharapkan menjadi motor penggerak dalam pengembangan big data perpustakaan.

Gambar 2 : Pimpinan Forum Group Discusion

Kemudian untuk hari terakhir dilaksanakanlah bimtek pemanfaatan IOS bagi institusi yang belum terdaftar dalam IOS salah satunya Institut Seni Indonesia Padang Panjang (http://onesearch.id/Repositories/Repository?institution_id=61). Setelah terdaftar dan terkoneksi perpustakan ISI Padang Panjang sudah mendaftarkan sebanyak 8.435 Judul Koleksi per 1 April 2019 dan berada pada urutuan 97 dai 1097 institusi yang telah bergabung. Koleksi yang terdaftar ini adalah koleksi Katalog Online Perpustakaan ISI Padang Panjang OPAC) (https://library.isi-padangpanjang.ac.id/). Kedepanya Perpustakaan ISI Padang Panjang masih bisa menambah koleksi baik itu koleksi OPAC maupun koleksi digital  diantaranya Repository (http://repository.isi-padangpanjang.ac.id/) dan e jurnal (https://journal.isi-padangpanjang.ac.id/) sehingga Perpustakan ISI Padang Panjang ikut andil dalam membangun Big Data Perpustakan di Indonesia.

Gambar 3 : Perwakilan dari ISI Padang Panjang

Gambar 4: Peserta Advokasi dan Urun rembuk

materi ADVOKASI DAN URUN REMBUK INTEROPERABILITAS SISTEM INFORMASI ANTAR  PERPUSTAKAAN silahkan